Senin, 21 Maret 2016

Kisah Mengerikan Azab Anak Durhaka, Saat Makam Dibongkar Jenazah Seperti Hangus Terbakar

Kisah Ini Disarikan dari ceramah KH. Zubairi Rahman, Pengasuh Program Keluarga Sakinah – Suara Giri FM
 

Sebut saja namanya Karta. Ia telah menikah dengan wanita pilihannya. Wajahnya cantik. Namun sayang, hatinya tak secantik wajahnya. Karta mulai terpengaruh dengan istrinya dan hampir selalu menurutinya. Dari sinilah kisah tragis itu dimulai.

Selain Karta dan istrinya, di rumah itu juga tinggal ibunya. Sebelumnya, Karta bersikap baik pada ibunya. Tapi perlahan, sang istri men-‘cuci otak’-nya.

Suatu hari, sepulang Karta dari tempat kerja, istrinya mengadu. “Mas, ibu itu bagaimana sih. Kerjanya cuma jalan-jalan ke rumah tetangga. Nggak mau bantuin aku.”

Karta langsung termakan kata-kata sang istri. Dicarinya ibunya.

“Ibu, ibu sukanya ke main ke rumah tetangga ya. Nggak mau mbantu menantu ibu.”

“Siapa yang bilang begitu. Ibu itu yang ngepel dan nyapu rumah ini, Karta. Ibu yang mencuci. Dan makanan yang kamu makan itu, itu juga ibu yang masak. Ibu memang ke rumah tetangga, tapi itu cuma sebentar. Untuk istirahat. Kalau istirahat siang-siang di rumah ini, ibu bisa dimarahi istrimu…”

Mendengar penjelasan itu, bukannya minta maaf, Karta malah tidak mempercayainya. “Ah, ibu alasan saja.”
Hari-hari berikutnya, hubungan antara Karta dan ibunya tak kunjung membaik. Apalagi hubungan antara ibu dengan istri Karta, semakin memanas. Hingga suatu malam, setelah Karta sampai di rumah, sang istri memintanya mengambil keputusan yang sangat sulit.

“Mas, aku sudah tidak betah lagi sama ibu. Aku dan ibu tidak bisa lagi tinggal dalam satu atap. Sekarang Mas pilih, aku yang pergi atau ibu yang keluar dari rumah ini,” kata istri Karta dengan nada tinggi. Karta bingung. Ia tidak tega mengusir ibunya, tetapi ia juga tidak sanggup berpisah dari istrinya.

“Kenapa seperti itu Dik. Aku sangat mencintaimu, aku tak mungkin hidup sendiri tanpamu. Tapi ibu, ia tidak punya siapa-siapa. Kalau ia pergi, pergi ke mana? Kasihan dia”

“Enggak Mas. Malam ini juga kamu harus putuskan. Ibu yang pergi atau aku yang pergi.” Luluh juga hati Karta di depan istrinya. Entah syetan apa yang merasukinya, ia pun melangkah ke kamar ibunya.

“Masya Allah, benarkah kamu mau mengusir ibu ini, Karta?” tanya ibu setengah tak percaya saat mendengar Karta memintanya pergi dari rumah.

“Iya, Bu. Ini demi kebaikan rumah tangga kami.”

“Kamu tega, Karta,” orang yang namanya dipanggil hanya diam, “kalaupun kamu mengusirku, tunggulah besuk pagi. Tengah malam

Subhanallah...!! Ternyata Tenggelamnya Kapal Titanic Merupakan Tanda Kebsaran ALLAH swt

Saat Titanic melakukan pelayaran perdana tahun 1912, kapal raksasa ini menjadi kebanggaan negeri. Kapal ini adalah yang termewah dan katanya paling aman sedunia. Mereka membangun Titanic dengan kontruksi yang sangat kuat. Salah satu teori mengatakan bahwa Titanic tidak dapat tenggelam karena saking kuatnya. Ketika mereka membangun Titanic, seorang insinyur yang membangun Titanic ditanya dalam sebuah wawancara sebelum mereka meninggalkan Liverpool: “Apakah kapal ini bisa tenggelam di lautan?” Dia berkata “Bahkan Tuhan sekalipun tidak akan bisa menenggelamkannya.” Wawancara ini dicatat dalam media. 
 
 

 
Jadi mereka pergi dengan menggunakan Titanic. Ketika mereka berada di sekitar lautan Pasifik, hari sudah malam, dan para penumpang sedang bersenang-senang di dalam kapal. Para penumpang Titanic adalah orang-orang yang sangat kaya. 

Malam semakin larut dan Laut Pasifik diselubungi kabut akibat dinginnya udara saat itu. Para awak kapal tahu bahwa dalam cuaca yang sangat dingin ini, bisa saja ada iceberg yang dapat membahayakan kapal. Tapi Allah telah menggenggam hati mereka. Allah membuat nahkoda dari kapal ini berpikir “Tidak usah khawatir. Apa yang dapat dilakukan bongkahan es terhadap Titanic? Kapal ini bisa menghancurkan bongkahan es itu.” Itulah yang dia pikirkan. Allah membuatnya percaya akan hal itu. 
Jadi mereka terus berlayar. Sebelum dia menabraknya, beberapa orang awak  kapal berkata kepadanya “Kapten, kami rasa ini tidak aman.” Namun kapten kapal berkata “Jangan khawatir! Apa yang dapat
dilakukan sebuah bongkahan es terhadap Titanic?” Jadi dia tetap maju. Namun sayangnya yang ditabrak adalah gumpalan es yang runcing sehingga sebagian kapalnya terpotong...

Dan beberapa saat kemudian, para penumpang masih menikmati lantunan musik, mereka masih bersenang-senang, beberapa orang masih tidur, dan para koki masih memasak. Dan kemudian... para awak kapal berteriak“Kita akan tenggelam!” Seketika kagetlah para penumpang kapal mendengar teriakan itu. Tiba-tiba air mulai masuk ke dalam kapal dan kapal pun berguncang. Titanic semakin terasa berat sampai akhirnya salah satu sisi dari kapal terangkat  begitu tinggi sehingga bagian tengah kapal pun hancur terbelah dua.

Ketika Allah menghukum seorang penguasa yang dzalim, Dia akan memastikan bahwa ada banyak orang untuk menceritakan kisahnya, sehingga mereka hidup dilanda ketakutan dan kerendahan hati, untuk menceritakan apa yang telah Allah timpakan kepada mereka.

Mereka menceritakan kisahnya kepada anak-anak mereka. Dan anak-anak mereka menceritakan kisahnya kepada anak-anaknya. Dan Allah menunjukkan kepada mereka siapa sesungguhnya Sang Al-Jabbar. Siapa sebenarnya Yang Paling Berkuasa. Sekarang dimana orang yang mengatakan “Bahkan Tuhan pun tidak bisa menenggelamkannya.” Dimana orang itu sekarang?'

Jadi disini Allah berfirman kepada umat manusia agar jangan menantang diri-Nya.

Sabtu, 19 Maret 2016

Kisah Mengerikan...!!! Sebuah Jenazah Seorang Pejabat Mendapat Azab ALLAH. Karena Melakukan Ini....

Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan.

Insya Allah kisah ini menjadi hikmah bagi kita semua sebelum ajal menjemput. Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang modin (pengurus jenazah) kepada Bapak Wahyudi Wahidin, seorang sahabat Ustad Yusuf Mansur. Inilah kisah selengkapnya :
"Saya (modin/pengurus jenazah) sudah terlibat dalam kepengurusan jenazah lebih dari 16 tahun. Sudah berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam kurun waktu tersebut sudah bermacam-macam jenis mayat yang saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit di usia tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya.

Bagaimanapun, pengalaman mengurus jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan saya mendapat kesempatan paling 'istimewa' di sepanjang hidup saya. Inilah pertama kalinya saya mengalami kejadian yang cukup aneh, menyedihkan, menakutkan, dan sekaligus memberikan banyak hikmah.
Sebagai modin tetap di desa, saya diminta oleh anak almarhum untuk mengurus jenazah bapaknya. Saya pun pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba di rumah almarhum, tercium bau yang sangat busuk dari jenazah itu. Baunya cukup menjijikan dan membuat perut saya mual. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi baru kali ini saya bertemu dengan jenazah yang sebusuk ini.
Ketika saya lihat wajah almarhum, saya merasa tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh bermacam-macam perasaan antara takut, cemas, kesal dan lain-lain. Wajahnya seperti tidak mendapat cahaya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian saya pun mengambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum. Kemudian saya memotongnya. Kebetulan, disana ada dua orang yang pernah saya ajarkan ketika mereka mengikuti kursus kepengurusan jenazah. Saya ajak mereka membantu saya dan mereka pun setuju.
Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian yang aneh pun terjadi. Apabila memandikan jenazah, tubuh mayat itu perlu dibangunkan sedikit kemudian perutnya diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa dalam tubuhnya. Maka saya pun mengurut-urut perut almarhum. Namun apa yang terjadi pada hari itu sangat mengejutkan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menunjukkan kekuasaannya pada hari itu, karena kotoran tidak keluar dari dubur jenazah melainkan melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. “Apa yang sedang terjadi ini?”, saya pun bertanya-tanya. Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya berharap hal itu tidak terulang lagi. Lalu saya mengurut perutnya untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku kembali, ketika saya urut perutnya, keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu seperti belatung.
Padahal almarhum meninggal dunia akibat serangan jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat. Namun mengapa mayatnya sudah menjadi sedemikian rupa? Saya perhatikan wajah anak almarhum. Mereka terlihat terkejut, mungkin malu, dikarenakan apa yang terjadi kepada bapaknya. Kemudian saya menoleh ke dua orang yang membantu saya tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka: “Ini adalah ujian dari Allah kepada kita!” Kemudian saya minta salah seorang yang membantu saya tadi untuk pergi memanggil semua anak almarhum.
Almarhum sebenarnya adalah orang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, semuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak almarhum masuk, saya nasihati mereka. Saya mengingatkan mereka bahwa tanggung jawab saya adalah membantu mengurus jenazah bapak mereka, bukan mengurus semuanya. Tanggung jawab sisanya dikenakan pada ahli warisnya. Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdhal mengurus jenazah bapak mereka, jadi bukan hanya imam, bilal, atau guru saja yang mengurusnya.
Saya kemudian meminta izin serta bantuan mereka untuk menunggingkan jenazah itu. Takdir Allah kembali berlaku. Ketika ditunggingkan jenazah tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom banyaknya, sementara baskom itu ukurannya kira-kira lebih besar sedikit dari tudung saji meja makan. Allahuakbar, suasana menjadi semakin menegangkan. Benar-benar kejadian yang sulit diterima akal sehat kita. Saya terus berdo’a dan berharap tidak terjadi kejadian yang lebih buruk. 
Setelahnya saya memandikan kembali almarhum dan saya wudhukan. Saya meminta kain kafan kepada anak-anaknya. Saya bawa jenazah almarhum ke dalam kamarnya dan tidak saya izinkan seorang pun melihat prosesi itu kecuali ahli waris yang dekat karena saya takut kejadian yang lebih buruk akan terjadi.
Peristiwa yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani juga ganjil. Ketika jenazah ini diletakkan di atas kain kafan, saya lihat kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala atau kakinya saja. Apabila kain kafan itu ditarik menutupi kepalanya, maka kakinya terlihat, begitu juga sebaliknya. Maka saya tidak bisa mengikat kepala atau kakinya. Kain kafan itu bagaikan tidak mau menerima mayat tadi. Tidak mengapalah, mungkin saya yang salah mengukur dikala memotongnya Lalu saya pun mengambil kain lainnya, saya potong, dan disambungkan dengan kafan tadi agar bisa menutupi kaki jenazah. Memang
kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang bisa saya lakukan.
Lalu saya berdo’a kepada Allah, “Ya Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sebagai peringatan kepada hamba-Mu ini.”
Sehabis saya beri taklimat tentang shalat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, yaitu jenazah tidak dapat diantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah maupun ambulans. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya, tapi tetap tidak ada jalan keluar. Semua mobil sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta jenazah lebih dari satu karena semua kereta juga sedang digunakan. Saya pikir hal ini bukan sekedar kebetulan.
Dalam keadaan sulit itu seorang lelaki muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar agar dia bisa mengeluarkan mobil van dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk memarkir vannya itu di rumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata di hadapan orang-orang yang hadir: “Mas, saya tidak izinkan mobil kita ini digunakan untuk mengangkat jenazah itu, sebab semasa hidupnya dia tidak pernah mengizinkan kita naik mobilnya.” Jadi saya menyuruh lelaki yang punya van itu untuk membawa kembali vannya.
Selepas itu muncul pula seorang lelaki lain yang menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku sebagai murid saya. Dia meminta izin kepada saya untuk mengambil dan membersihkan mobilnya selama kira-kira 10-15 menit. Akhirnya, muncullah mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah sehabis dicuci. Mobil itu sebenarnya sebuah lori. Dan lori itu sebenarnya digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar.
Akhirnya jenazah almarhum pun diangkut menggunakan lori tersebut diikuti rombongan pengiring jenazah. Dalam perjalanan menuju kawasan pemakaman, saya berpesan kepada dua orang yang membantu saya tadi agar masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di kamp saja. Hal ini dikarenakan saya tidak mau mereka melihat peristiwa yang ganjil lagi.
Rupanya apa yang saya takutkan berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir terasa amat memilukan. Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya untuk turun ke dalam liang lahat dan tiga orang lagi menurunkan jenazah dari atas. Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha berkehendak atas semua makhluk ciptaan-Nya! Saat jenazah itu menyentuh tanah liang lahat, tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada awalnya kering. Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana air itu muncul? Saya pun tidak tahu jawabannya.
Lalu saya arahkan anak almarhum untuk memasukkan jenazah bapak mereka di dalam keranda dengan hati-hati karena saya takut nanti ia terlentang atau telungkup, na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, maka tak ada harapan untuk mendapat syafa’at Nabi. Papan keranda pun diturunkan perlahan dan kami segera menimbun kubur tersebut dengan tanah. Setelahnya kami injak-injak tanah tersebut supaya padat dan bila hujan ia tidak longsor ke bawah.

Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam pasti tenggelam oleh air hitam yang busuk itu. Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu dan meninggalkan lubang kubur sedalam 1/4 meter. Jadi kuburan itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, jadi seperti ada lubangnya. Tidak hanya itu, ketika saya hendak membaca talqin, saya melihat tanah yang diinjak itu ada resapan airnya. Masya Allah, peristiwa seperti ini bisa terjadi. Melihat keadaan ini, saya memutuskan untuk menyelesaikan penguburan secepat mungkin.
Sejak lama mengerjakan penguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak bacakan talqin. Jadi saya bacakan tahlil dan do’a yang paling ringkas. Kemudian saya kembali ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya.
  1. Pernahkah dia pernah menzalimi orang?
  2. Pernahkah dia mendapat harta dengan jalan yang haram seperti merampas, menipu, riba, atau mengambil yang bukan haknya?
  3. Pernahkah dia memakan harta masjid atau anak yatim?
  4. Pernahkah dia menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi?
  5. Atau apakah dia tidak pernah berzakat, bersedekah, atau infaq?
Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Saya rasa mungkin dia malu untuk memberi tahu. Lalu saya pun memberikan nomor telepon rumah saya kepada mereka dan pamit untuk beranjak dari sana. Namun sedihnya, hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum yang menghubungi saya.
Sekedar tahu saja, anak almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi. Malah ada di antara anak almarhum yang beristrikan orang Amerika, anak yang lain dapat istri orang Australia, dan seorang lagi beristri orang Jepang.
Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Ini adalah kisah nyata yang saya alami. Semua kebenaran saya kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pemilik langit dan bumi.
Tanyakanlah pada diri kita masing-masing, apakah kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita, ibu kita, bapak kita, anak kita, atau keluarga kita.? Semoga akhir hidup kita semua dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.
Itulah pengalaman yang dialami oleh seorang modin (pengurus jenazah). Semoga ini bisa jadi renungan untuk kita semua yang masih hidup. Semoga bermanfaat.

Sumber: (lampuislam.org)

Beginilah Kisah Nabi Yusuf A.s Yang Digoda Oleh Zulaikha Untuk Berzinah

Allah Ta’ala menyebutkan kisah Yusuf bin Ya’qub ‘alaihissalam dalam satu surat lengkap yang di dalamnya terdapat banyak faidah dan pelajaran yang jumlahnya lebih dari 1000 buah. Nabi yang mulia ini diuji dengan ujian yang sangat berat, tetapi beliau bersabar. Demikianlah keadaan orang-orang shalih. Akhirnya ujian itu berubah menjadi anugerah. Berikut ini kisahnya:
 
Ibu Yusuf  ‘alaihissalam bernama Rahil. Yusuf memiliki sebelas saudara. Ayahnya sangat mencintai Yusuf , maka kedengkian mulai menjalar di hati saudara-saudaranya; karena mereka adalah satu kelompok, satu jamaah, namun sang ayah begitu mencintai Yusuf dan saudaranya, Bunyamin. Apa yang terjadi selanjutnya?
Mereka meminta kepada sang ayah agar dia mengizinkan saudara mereka, Yusuf, untuk pergi bersama mereka. Mereka memperlihatkan keinginan agar Yusuf ikut menggembala bersama mereka, padahal mereka menyembunyikan sesuatu darinya, yang hanya Allah lah Yang mengetahuinya. Maka mereka pun mengajak Yusuf, lalu mereka melemparkannya ke dalam sumur. Kemudian datanglah rombongan musafir. Mereka menurunkan timba (ke dalam sumur) dan Yusuf pun menggayut padanya. Kemudian mereka menjual Yusuf kepada seorang pembesar di Mesir yang bergelar al-Aziz [1], dan al-Aziz pun membelinya hanya dengan beberapa dirham.[2] Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Allah Ta’ala berfirman,
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ‘Marilah ke sini.’ Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, Sesungguhnya tuanku telah memperlakukanku dengan baik.’ Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabbnya. Demikianlah, agar Kami memalingkan kemungkaran dan kekejian darinya. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (Yusuf: 23-24).
Allah menyebutkan godaan istri al-Aziz kepada Yusuf dan permintaannya kepada Yusuf sesuatu yang tidak pantas dengan keadaan dan kedudukannya. Yakni wanita itu berada di puncak kecantikan, kejelitaan, kedudukannya, dan amat masih muda. Ia menutup semua pintu untuk mereka berdua. Ia telah siap untuk menyerahkan dirinya, berhias, dan mengenakan pakaiannya yang paling indah dan mewah; padahal bersama semua ini, ia adalah seorang istri menteri.
Sedangkan Yusuf kala itu adalah seorang pemuda tampan, elok, muda, diinginkan (oleh para wanita), masih perjaka, dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Ia jauh dari keluarga dan kampung halamannya. Sedangkan orang yang tinggal di tengah-tengah keluarga dan sahabatnya tentu akan malu jika mereka mengetahui perbuatan kejinya, sehingga akan jatuhlah kehormatannya dalam pandangan mereka. Tetapi, jika ia berada di negeri asing, maka kendala itu sirna. Apalagi wanita itu sendiri yang meminta, sehingga menjadi hilanglah kendala yang biasa menghinggapi laki-laki; permintaannya, dan rasa takutnya untuk ditolak. Dan wanita itu berada dalam kekuasaan dan rumahnya sendiri, sehingga ia tahu persis kapan waktu yang tepat, dan di tempat mana yang tak ada seorang pun bisa melihat. Namun bersama ini semua, Yusuf ‘alaihissalam justru menjaga diri dari perbuatan haram, dan Allah menjaganya dari perbuatan keji, karena dia adalah keturunan para nabi. Allah menjaganya dari tipu daya dan rencana jahat para wanita. Dan Allah pun menggantinya dengan memberinya kekuasaan di negeri Mesir, ia bebas pergi ke mana saja yang ia kehendaki di negeri Mesir itu, dan memberinya kerajaan. Lalu wanita itu (Zulaikha) datang kepadanya dengan merendahkan diri, meminta dan mengiba agar dinikahinya secara halal, maka Yusuf pun menikahinya. Ketika malam pertama, Yusuf berkata kepadanya, “Ini lebih baik daripada apa yang dulu engkau inginkan.”[3]
Wahai orang Muslim, renungkanlah bagaimana setelah ia meninggalkan yang haram, Allah lalu menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. Oleh karena itu, Yusuf adalah penghulu dari tujuh (golongan) para tokoh yang mulia dan bertakwa yang disebutkan dalam ash-Shahihain dari penutup para nabi dari sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berasal dari Tuhan langit dan bumi,
“Ada tujuh (golongan) yang Allah menaungi mereka dalam naunganNya, pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naunganNya, (yaitu): (Pertama), pemimpin yang adil, (kedua), laki-laki yang mengingat Allah secara menyendiri kemudian air matanya mengalir, (ketiga), laki-laki yang hatinya tertambat dengan masjid saat ia keluar darinya sampai la kembali kepadanya, (keempat), dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karenaNya, (kelima), laki-laki yang bersedekah dengan suatu sedekah, lalu dia menyembunyikan sedekahnya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, (keenam), pemuda yang tumbuh (dengan senantiasa) beribadah kepada Allah, dan (ketujuh), laki-laki yang diajak (berzina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, (tetapi) ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’. “
Foot Note:
[1] AI-Aziz adalah gelar bagi salah seorang menteri di kerajaan Mesir saat itu. Ia bernama Qithfir, ada juga yang mengatakan Ithfir bin Ruhaib, dan ada juga yang mengatakan Malik bin bin Da’r bin Buwaib bin Unuqa bin Madyan bin Ibrahim. Wallahu A’lam. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/378. Ed. T.
[2] Inilah ringkasan kisah Nabi yang mulia tersebut. Barangsiapa yang ingin mengetahuinya secara lengkap, maka hendaklah dia membaca Surat Yusuf dengan penuh penghayatan, lalu merujuk kepada tafsir bil ma’tsur yang mana saja, khususnya Ibnu Katsir, dalam Tafsir dan Tarikhnya. Wallahu al’am.
[3] Pernikahan Nabi Yusuf ‘alaihissalam dengan Zulaikha ini terjadi setelah suami Zulaikha, al-Aziz meninggal dunia. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/396. Ed.T.)
Sumber: Kisah-Kisah Nyata, IBrahim bin Abdullah al-Hazimi, Pustaka Darul Haq. Dipublikasikan ulang oleh kisahislam.net

Mengerikan...!!! Film Porno Dari Kuburan Sebuah Kisah Nyata Jangan Lupa Di Share/bagikan

Masalah pornografi di zaman sekarang sudah terlampau parah. Orang-orang dapat dengan mudahnya mengakses pornografi dari ponsel atau dari internet. Demi Allah, merupakan kewajiban kita untuk menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Kita harus mengisi hari-hari kita dengan hal yang bermanfaat. Saya ingin menceritakan sebuah kisah nyata yang membuat saya sedih ketika mendengarnya. Kisah ini saya dengar dari ceramah di YouTube yang diceritakan oleh Mufti Ismail Menk.
 
Ada anak laki-laki di salah satu negara di jazirah Arab. Anak itu mempunyai kebiasaan buruk. Dia kecanduan pornografi. Pada suatu hari, dengan membayar menggunakan kartu kreditnya, dia berlangganan email mingguan berisi video dan foto-foto gadis-gadis telanjang dari salah satu situs porno. Sebagian temannya meminta kepadanya “Kami tidak ingin membayar untuk mendapatkan foto-foto dan video itu, jadi ketika emailnya sampai kepadamu, tolong kirimkan juga pada kami.” Kebetulan dia mempunyai grup berisi begitu banyak teman di ponselnya.  Jadi dia terbiasa mengirim email berisi gambar porno tersebut kepada teman-temannya setiap minggu.

Karena harus mengirim emailnya setiap minggu, lama-kelamaan dia pun lelah melakukannya. Jadi dia memutuskan menggunakan auto-forward pada emailnya. Auto-forward berarti emailnya akan terkirim secara otomatis secara tiap minggunya.
Bulan demi bulan pun berlalu. Pada suatu hari, dia bepergian bersama teman-temannya dalam suatu perjalanan wisata. Dan dalam perjalanan itu mobilnya mengalami kecelakaan. Dia pun meninggal dunia dalam kecelakaan itu, sementara beberapa temannya yang ikut menumpang berhasil selamat dari kecelakaan.
Seketika kabar duka pun tersebar, dan teman-temannya yang lain begitu terpukul mendengar kabar kematian teman mereka. Beberapa hari kemudian ketika teman-temannya berkumpul di rumahnya, mereka terus menangis seiring mereka bercerita kepada seorang syekh yang hadir. Mereka berkata “Syekh, setiap minggu kami mendapatkan email auto-forward berisi video dan gambar-gambar pornografi dari teman kami ini, sedangkan sekarang dia sudah ada di kuburnya (sudah meninggal).”
Allahuakbar! Ambillah pelajaran dari kisah ini! Apakah kita ingin hal ini terjadi pada kita? Pemuda itu sudah meninggal, tapi karena dia melakukan auto-forward, maka email porno itu secara otomatis terus berdatangan kepada teman-temannya. Mereka sampai harus menelusuri kembali ke servernya. Dan butuh waktu sangat lama sampai akhirnya email tersebut diputus, karena mereka harus menunggu sampai langganan emailnya kadaluarsa.
Mereka semua menangis ketika menceritakan kisah ini kepada syekh tadi. Mereka semua mendapat pelajaran yang berharga. Mudah-mudahan Allah mengampuni si pemuda karena teman-temannya berhenti menonton pornografi setelah mendapat hikmah dari peristiwa ini. Semoga Allah s.w.t dapat mengampuninya.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini. Jika kita meninggal sementara kita terbiasa melakukan hal yang buruk, hal itu akan menjadi sangat memalukan bagi kita. Maka jadilah orang yang taat kepada Allah dalam menjalani hidup.

Kisah Ini Membuat Ribuan Orang Nangis, Kisah Orang Miskin yang Mendapat Pertolongan Allah

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa di zaman Malik bin Dinar ada dua orang bersaudara yang beragama Majusi (para penyembah api). Tidak kurang selama tujuh puluh tahun mereka telah melakukan ritual agama mereka dengan menyembah api.
 
 
Pada suatu hari sang adik berkata kepada kakaknya, “Kakak, bertahun-tahun kita telah menyembah api. Oleh karena itu mari kita uji, jika kita masih terbakar karenanya, maka kita akan berhenti menyembahnya. Namun sebaliknya, apabila ternyata api itu tidak membakar kita, maka kita akan terus menyembah api sampai kematian datang kepada kita.”

Maka mulailah sang adik memasukkan jari-jemarinya ke dalam kobaran api yang sedang menyala. Kemudian langsung ditariknya kembali jarinya seraya merintih kesakitan. Lalu sang adik berkata, “Alangkah jahatnya engkau, aku telah menyembahmu sampai bertahun-tahun lamanya dan inikah balasanmu?”
Singkat cerita, sang kakak diajak meninggalkan kepercayaan dan sesembahannya, yakni dengan meninggalkan agama Majusi. Setelah itu, sang adik bersama keluarganya berangkat menuju ke tempat Malik bin Dinar, dan kepadanya ia sekeluarga menyatakan masuk Islam.
Malik bin Dinar kemudian meminta agar mereka sudi menetap di rumahnya. Malik bin Dinar juga mengumpulkan dana dari teman-temannya untuk diberikan kepada mereka. Namun tidak disangka sebelumnya bahwa ternyata para tamunya menolak keinginan baik dari sang tuan rumah. Mereka tidak berkenan menempati tempat yang disediakan oleh Malik bin Dinar. Bahkan mereka lalu menempati sebuah rumah tua yang mau rubuh.

Di tempat yang baru itu dia beserta keluarganya senantiasa melakukan ibadah siang dan malam. Setiap pagi dia selalu keluar rumah untuk mencari pekerjaan sehingga bisa menafkahi keluarganya. Tetapi apa yang menjadi harapannya masih belum berhasil, sebab setiap kali keluar dari rumahnya untuk mengharapkan pekerjaan dari berbagai orang, dia selalu pulang pada senja hari dengan tangan hampa.
Pada hari ketiga berangkatlah dia ke pasar untuk mencari pekerjaan. Setelah berkeliling kesana-kemari tiada seorang pun yang mau memberinya pekerjaan. Lalu dengan perasaan putus asa, dia pulang. Namun hari itu dia tidak langsung pulang ke rumahnya karena saat itu adalah hari Jumat. Setelah berada dalam masjid, dia memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Isi do’anya adalah sebagai berikut:
“Ya Tuhanku, demi kehormatan agama-Mu dan hari Jumat yang mulia ini, lepaskanlah kami dari kelaparan dan kesengsaraan. Aku khawatir hal ini berakibat kembalinya keluargaku kepada agama kakakku. Hal inilah yang sangat aku takuti.”
Rupanya Allah mengabulkan do’a orang itu. Karena secara tidak terduga dan tidak disadari olehnya, istrinya di rumah telah didatangi oleh seorang pria tampan yang membawa baki berisi uang emas sebanyak seribu dinar.
Tamu yang mengantarkan uang itu kemudian berkata: “Terimalah uang ini dan katakan pada suamimu, bahwa ini adalah upah amalan yang sedikit namun berpahala banyak.” Setelah bingkisan itu diterima, lalu sang istri membawa baki itu ke juragan emas untuk diperlihatkan padanya dan ditimbang. Ternyata setelah ditimbang, uang emas itu memiliki berat sebanyak dua kali lipat dari uang dinar emas yang biasanya. Demikian pula keadaannya tidak seperti kualitas dinar-dinar yang kebanyakan beredar. Dinar emas dalam baki tersebut mempunyai kualitas yang sangat bagus. Melihat keanehan-keanehan tersebut, sang juragan emas itu menanyakan kepadanya darimana memperoleh emas sebagus itu. Lalu wanita tersebut menceritakan apa yang telah terjadi kepada keluarga dan suaminya.
Tertarik dengan cerita yang dialami oleh wanita itu, sang juragan emas itu memberi seribu uang dinar sebagai ganti dari satu dinar yang ditukarkan tersebut. Dan sang juragan emas itu pun pada akhirnya menyatakan masuk Islam.
Sekarang kembali kepada cerita si suami dari wanita itu. Setelah selesai mengerjakan shalat Jumat, kemudian dia pulang ke rumahnya. Setelah berada di dalam rumah, alangkah herannya dia, sebab menghirup bau makanan yang sedap. Kemudian istrinya menceritakan kejadian saat sang suami pergi menunaikan ibadah shalat Jumat. Akhirnya mereka berdua pun bersujud untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah yang telah memberi mereka rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.  (LAMPUISLAM.ORG)

Kisah Yg Sangat Menakjubkan...!! Ketika Nabi Muhammad SAW Bertemu Malaikat Ketika Isra' Mi'raj

Langit yang berada di atas kita memiliki tingkatan-tingkatan. Dalam sebuah keterangan yang sahih diungkapkan bahwa langit ini memiliki tujuh lapisan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah kala melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Dan dari ketujuh lapisan yang dimiliki, setiap lapisnya ternyata dijaga oleh malaikat khusus.
 
gambar ilustrasi
 
Adapun keterangan yang menyatakan tentang adanya malaikat yang bertugas di langit pertama hingga ketujuh adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Mu’adz bin Jabal serta Jabir bin Abdullah. Pada malam Isra’ Mi’raj saat perjalanannya ke langit, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan di langit pertama malaikat-malaikat yang sedang berdzikir sejak mulai mereka diciptakan oleh Allah.

Sedangkan pada langit kedua beliau menyaksikan para malaikat yang sedang rukuk. Malaikat di langit lapisan kedua itu memang ditugaskan untuk senantiasa rukuk, sehingga tidak heran kalau sejak mulai diciptakan, mereka tidak pernah mengangkat kepala mereka.
Untuk urutan langit ketiga, Rasulullah menyaksikan para malaikat yang sedang bersujud. Sejak mulai diciptakan oleh Allah, mereka tidak pernah mengangkat kepala mereka kecuali saat mendengar salam Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam untuk membalasnya. Tapi itu dilakukan hanya sekali karena kemudian mereka sujud kembali. Hal inilah yang kemudian juga menjadi gerakan shalat. Oleh sebab itu, dalam tiap-tiap raka’at shalat diwajibkan sujud dua kali.
Di langit keempat beliau menyaksikan para malaikat yang sedang bersyahadat. Allah menciptakan malaikat-malaikat di lapisan ini hanya untuk bersaksi bahwasanya Dia-lah Tuhan yang sebenarnya. Karena malaikat diciptakan dengan tanpa disertai nafsu dan keinginan apapun, maka tugas ini senantiasa dilakukan dengan tanpa ada protes, apalagi sampai dilanggar. Semuanya dilakukan dengan penuh taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan di langit kelima Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan para malaikat yang sedang bertasbih. Tugas untuk selalu mensucikan Allah ini dilakukan sedari awal mereka diciptakan hingga dunia dan seisinya berakhir.
Di lapisan berikutnya yakni lapisan keenam, Rasulullah dengan sangat jelas menyaksikan ada sejumlah malaikat yang hanya dibebankan tugas oleh Allah untuk senantiasa mengucapkan kalimat takbir serta tahlil. Karenanya, Maha Suci Allah.
 
Kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan para malaikat yang sedang mengucapkan salam sejak mereka diciptakan oleh Allah. Malaikat ini ditemui oleh Rasulullah pada tingkatan langit ketujuh. Sungguh, dalam perjalanan itu Rasulullah menyaksikan banyak keajaiban yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Karena menyaksikan itu semua, tergeraklah hati beliau untuk memadukan semuanya dalam sebuah rangkaian ibadah yang akan terus dilakukan umatnya kelak.
Dan ternyata keinginan Rasululah mendapatkan ridha dari Allah. Mengetahui keinginan rasul-Nya itu, kemudian Allah mengumpulkan seluruh ibadah para malaikat tujuh langit tersebut sebagai penghargaan atas Rasulullah untuk menjadi ibadah shalat. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Siapa yang mengerjakan shalat lima waktu, maka ia akan memperoleh pahala, seperti ibadahnya para malaikat tujuh langit.” (Raudhatul Ulama)
Di samping malaikat-malaikat yang telah dikemukakan dalam keterangan di atas, ada juga malaikat yang diciptakan Allah untuk tugas khusus. Tugas istimewa yang dimaksud adalah pendukung ‘Arasy. Keterangan yang memperkuat hal ini sebagaimana dikisahkan Rasulullah dalam sebuah perjalanan Maha Agung, Isra’ Mi’raj.
Ketika Rasulullah sampai di Sidratul Muntaha, beliau lalu diantar Jibril sampai di suatu tempat dimana ada dinding emas. Kemudian Rasulullah diserahkan kepada malaikat penjaga tempat tersebut. Dengan perjalanan yang amat cepat, sampailah beliau di suatu tempat, dimana ada dinding yang terdiri dari mutiara. Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam diserahkan lagi kepada malaikat yang bertugas disitu. Dan dari dinding demi dinding dengan diantar malaikat yang silih berganti, akhirnya beliau tiba di ‘Arasy. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Maka ketika melihat ‘Arasy, aku menemukannya lebih luas dari segala sesuatu.”

Demikianlah kisah menakjubkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam yang pernah naik ke langit ketujuh, bahkan sampai ke 'Arasy. Disana beliau menyaksikan berbagai hal yang mengagumkan. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran tentang perjalanan Isra' Mi'raj.

Mendengar atau membaca pembahasan tentang malaikat seringkali membuat hati kita berdecak kagum. Hal ini dikarenakan para malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang mulia karena mereka tidak pernah berbuat dosa dan selalu menaati perintah Allah. Oleh karenanya, silahkan baca juga artikel-artikel lainnya yang membahas tentang ciptaan Allah yang satu ini (lampuislam.org)

Selasa, 15 Maret 2016

Mengejutkan...!!! Kisah Wanita yang Datangi Pemakamannya Sendiri

Bagaikan sebuah sinetron, seorang suami di Melbourne, Australia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya.



Kisah ini dimulai hampir setahun yang lalu, ketika Noela Rukundo terbang meninggalkan suaminya, Balenga Kalala, di Melbourne untuk menghadiri pemakaman ibu tirinya di Burgundi.

Usai menghadiri pemakaman, Noela kembali ke hotelnya di ibu kota Burgundi, Bujumbura. Kesedihan dan suhu Bujumbura yang lembab membuat Noela stres. Saat akan naik ke tempat tidur, telepon berdering.

Ternyata itu telpon dari suaminya dan setelah melakukan percakapan sebentar, Kalala menyarankan istrinya untuk keluar jalan-jalan mencari udara segar.

Saat Noela melangkah keluar dari hotelnya, seorang pria menghampirinya dan menodongkan pistol ke arahnya.

"Pria itu menyuruhku untuk diam. Jika tidak, dia akan menembakku," katanya kepada BBC.

Noela yang ketakutan menurut saja ketika digelandang ke dalam mobil penculiknya. Dia dibawa ke sebuah bangunan dan diikat di kursi. Dia bisa mendengar seorang penculik menelepon 'bos' dan kemudian bertanya kepadanya.

"Apa yang kamu lakukan sehingga orang ini membayar kami untuk menghabisimu?," kata penculik tersebut.

Noela pun merasa bingung dengan pertanyaan itu. "Apa yang kalian bicarakan," kata Noela.

Penculik menjelaskan bahwa Kalala, suaminya yang selama ini dinikahinya selama 10 tahun, telah membayar mereka 7,000 dollar Australia (setara Rp 67,2 juta) untuk membunuhnya.

Noela benar-benar sangat terkejut. Dia tidak bisa percaya dengan penjelasan para penjahat itu. Awalnya Noela mengira mereka membohongi dirinya.

Namun dia baru benar-benar percaya ketika penjahat itu menghubungi 'bos'. Dia mengenal suara laki-laki yang sedang berbicara melalui pengeras suara. Noela mendengar suara yang dikenalnya itu mengatakan, "Bunuh dia!"

"Aku kenal suaranya. Itu dia. Aku serasa mau pingsan," katanya.

Namun tanpa sepengetahuan Kalala, rencana kejinya gagal.  Ternyata si pembunuh bayaran...

Batal Dibunuh, Setelah Mengetahui...

Para penculik itu mengatakan tidak akan membunuh Noela karena salah seorang dari mereka mengenal kakak laki-lakinya.

Mereka mengatakan akan meminta uang lebih banyak dari Kalala dan mengabarkan telah menyelesaikan tugas mereka.

"Mereka tidak mau membunuh wanita dan akan membebaskanku," katanya.

Para penculik itu kemudian memberi Noela kartu memori yang berisi rekaman percakapan suaminya dan bukti transfer uang.

Dua hari setelah pembebasannya, Noela diam-diam kembali ke Melbourne pada 22 Februari.

Sementara itu Kalala memberitahu warga sekitar rumahnya tentang kematiannya istrinya. Dia mengatakan istrinya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan di Burundi. Ayah tiga anak itu kemudian menggelar pemakaman.

Tanpa sepengetahuan Kalala, Noela sudah hadir di acara pemakaman untuk dirinya itu. Dia menunggu semua pelayat pergi hingga tinggal suaminya sendirian.

Ketika saatnya tiba, Noela segera keluar dari persembunyian dan menunjukkan dirinya di hadapan Kalala yang hanya bisa berdiri seolah melihat hantu di siang bolong.

"Kejutan, aku masih hidup. Kamu memang laki-laki kejam. Mengapa kamu ingin aku mati? Bagaimana dengan anak-anak? Siapa yang akan merawat mereka?," Noela benar-benar mengungkapkan kemarahannya.

Si Suami berkelit...

Awal Mengelak, Tapi...

Pada awalnya, Kalala menolak untuk mengakui perbuatannya. Tetapi di hadapan Pengadilan Tinggi Victoria ia mengakui telah membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi istrinya. Dia juga sudah minta agar Noela memaafkannya melalui panggilan telepon pada 28 Februari, yang diam-diam direkam oleh polisi.

Kalala mengatakan ia ingin kembali pada Noela karena telah salah duga menuduhnya telah selingkuh.

"Dia bilang dia ingin membunuhku karena dia cemburu. Dia pikir aku ingin meninggalkannya untuk pria lain," kata Noela.

Di depan pengadilan, Kalala mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada 11 Desember 2015 lalu.

Namun cobaan untuk Noela belum juga berakhir. Dia terpaksa pindah dari rumah lamanya setelah komunitas Afrika di Melbourne mengkritiknya karena melaporkan suaminya ke polisi

"Situasiku, kehidupan di masa lalu? Semuanya telah hilang. Aku harus berdiri seperti wanita yang kuat," katanya.(cerminan.com)

Saat Dilamar, Anak Gadisnya Ternyata Sudah Tak Suci Lagi

Seorang pemuda yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, sebagaimana ciri-ciri yang diinginkan.



Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya.

Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hamba-Nya), dan Dia telah menutupiku. Tinggalkanlah aku dan urusanku…” Di hadapan desakan sang ibu yang sangat bingung dengan perkara itu, dia berterus terang kepada sang ibu bahwa dirinya telah kehilangan kehormatannya, namun dia telah bertaubat. Dan bahwa peristiwa itulah yang menyebabkan sikap komitmennya terhadap agamanya, sekaligus sebab penolakannya untuk menikah. Ia meminta ibunya agar merahasiakan perkara itu, dan bahwa ia akan menebus sebab kesalahannya. Ibunya memikirkan perkara itu dan berkata, “Putriku! Selama kamu telah bertaubat kepada Allah, sedang Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan banyak dosa, maka biarkan aku meminta pendapat pemuda itu, barangkali ia akan menerima atau menutupinya…”
Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang, gadis itu pun menerima usulan itu. Sang ibu pun pergi, tidak tahu entah bagaimana akan membuka berita buruk ini kepada sang calon pengantin. Setelah sempat bimbang, tidak lama kemudian ia meminta supaya pemuda itu menemuinya.

Ketika pemuda itu datang, ia membuka permasalahan itu kepadanya dan meminta pendapatnya. Ia menceritakan bahwa putrinya menjadi komitmen terhadap agama setelah perbuatan itu dan telah bertaubat kepada Allah, inilah sebab penolakannya untuk menikah…

Pemuda itu berpikir sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya sepakat untuk menikah dengannya selama ia telah bertaubat dan kembali kepada Allah dan istiqamah. Dahulu sebelum komitmenku terhadap agama, aku sendiri berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sementara kita tidak tahu siapakah yang diterima taubatnya di sisi Allah.”
Wajah sang ibu itu berseri mendengar berita gembira ini dan segera pergi menemui putrinya dengan penuh suka cita, dan dalam waktu yang bersamaan ia merasa takjub dengan sikap ksatria dan keputusan baik pemuda itu, lalu memberitahukan kabar gembira itu kepada putrinya. Dan pernikahan pun terlaksana.
Ketika bertemu, sang wanita banyak menangis. Sementara bahasa isyaratnya mengatakan, “Betapa engkau laki-laki cerdas. Aku akan menjadi istri yang taat bagimu.” Dan Allah pun mempertemukan mereka berdua dengan kebaikan.

Sumber: 90 Kisah Malam Pertama karya Abdul Muththalib Hamd Utsman, edisi terjemah cet. Pustaka Darul Haq Jakarta, alsofwah.or.id

Kisah Pilu Pelaku Tabrak Lari, Korban Tewas Ternyata Ibunya Sendiri

Ini kisah pilu yang dialami oleh pelaku tabrak lari di Kota Daye, Provinsi Hubei, China. Tindakan mengabaikan itu berujung kepedihan, karena korban yang ditabrak hingga meninggal itu ternyata adalah ibu kandungnya sendiri.



Xiong Ku, nama pemotor yang melakukan tabrak lari itu. Beberapa hari silam, Xiong menabrak dua perempuan di jalanan. Putranya, yang berusia 10 tahun, berniat menelepon polisi setelah insiden itu. Namun Xiong melarang. Dia malah menyuruh sang anak segera naik dan kemudian kabur dari lokasi.

Beberapa hari setelah insiden itu, polisi mengontaknya. Xiong langsung tahu maksud polisi. Telepon itu pasti soal kecelakaan malam itu. Demikian pikir pria berusia 45 tahun tersebut. Dan Xiong bersiap menanggung risiko.

Namun dugaan itu keliru. Polisi yang menelepon itu tak menyinggung sama sekali soal tindakan tabrak lari yang dia lakukan. Polisi itu mengabarkan bahwa ibunda Xiong tewas akibat insiden tabrak lari.

Dalam percakapan itu, polisi membeberkan kronologi kecelakaan yang dialami ibu Xiong. Penjelasan itulah yang membuatnya sadar bahwa perempuan yang ditabraknya tempo hari adalah sang ibu. Dan keesokan harinya, Xiong menyerahkan diri.

Juru Bicara kepolisian setempat, Jian Hu, mengatakan, saat kecelakaan itu Xiong tengah dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke rumah mertuanya. Saat itu, Xiong yang membonceng putranya melaju dengan kencang. Sudah begitu, dia tak menyalakan lampu. Sehingga menabrak dua perempuan itu, yang satu di antaranya adalah sang bunda.

"Dalam keadaan panik, Xiong meraih anaknya, yang mencoba untuk membantu dua korban, dan kembali ke sepedanya sebelum melaju dari lokasi kecelakaan," kata Jian Hu sebagaimana dikutip dari mirror.co.uk.

Saat tim penyelamat tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa salah satu dari dua perempuan tua itu, yang tak lain adalah ibu Xion, telah tewas. Polisi yang menangani kasus itu sempat kesulitan menemukan pelaku tabrak lari itu. Mereka menyebar poster dan menawarkan hadiah untuk warga yang bisa memberikan informasi.

Namun, akhirnya polisi tak perlu susah-susah melakukan pencarian. Sebab, setelah mendapat kabar itu, Xiong kemudian menyerahkan diri dan mengaku bahwa dialah yang menjadi pelaku tabrak lari tersebut.
(cerminan.com)

Setelah 3 Tahun Pernikahan, Suami Tidak Peduli Padanya, Tapi Dia Melakukan Ini

Kisah ini menceritakan tentang seorang wanita yang sangat rendah diri karena penampilannya yang dinilai kurang menarik. Hidung yang kurang mancung, gigi yang miring, dan wajah yang kurang disenangi membuatnya kehilangan kepercayaan dirinya.


Walaupun ia memiliki nilai yang sangat tinggi semasa ia bersekolah, ia sulit mendapatkan pekerjaan sampai akhirnya ia bekerja di sebuah perusahaan sebagai penanggung jawab gudang karena ia tidak perlu menampilkan wajahnya di hadapan umum.

Teman-teman dan keluarganya terus berusaha untuk mengenalkan beberapa pria padanya. Namun setiap pria yang datang tidak hanya memalingkan wajahnya dan pergi, tetapi juga menyalahkan orang-orang yang memperkenalkannya karena mereka memperkenalkan seseorang yang jelek dan tidak menarik.

Wanita ini sangat ingin melakukan operasi plastik dengan membawa kesedihan yang sangat mendalam di hatinya. Namun apa daya karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan, ia hanya bisa memendam kesedihan dan harapannya jauh di dalam lubuk hatinya.

Namun tidak ada yang menyangka bahwa pada suatu hari, wanita ini bertemu dengan seorang pria yang cukup menawan dan sangat mengerti sopan santun. Pria ini mengajak wanita ini makan dan berbincang-bincang dengannya.
Ketika mereka berbincang-bincang, wanita ini berpikir bahwa pria yang sangat baik seperti ini tidak mungkin akan tertarik dengannya. Setelah mereka selesai makan, sang wanita terus bersikeras untuk melunasi harga makanan yang ia makan. Selang beberapa hari, pria ini menyatakan bahwa ia bersedia untuk menikah dengan wanita ini.

Wanita yang beruntung ini kaget dan tidak percaya akan apa yang dia dengar. Ia merasa Tuhan masih mendengarkan doa-doanya ketika ia bertemu dengan seorang pria yang rela untuk merawat dirinya. Namun akhirnya mereka mengetahui bahwa pernikahan ini diadakan oleh sang pria supaya ia bisa melepaskan kekesalannya karena pria ini tidak jadi menikah dengan mantan pacarnya yang cantik hanya karena orangtuanya tidak setuju. Walaupun akhirnya pernikahan ini tetap dijalankan, sang pria tidak mempedulikan wanita ini sedikitpun karena ia masih belum bisa melepaskan perasaannya dari mantan pacarnya.

Wanita ini terus bersabar untuk memasak setiap harinya, menantikan suaminya pulang dan bahkan berkata kapanpun suaminya ingin cerai, mereka bisa segera menyelesaikan prosedurnya. Wanita ini tahu bahwa suaminya ditertawakan oleh banyak orang karena suaminya menikah dengan seorang wanita jelek dan suaminya masih belum bisa melupakan mantan pacarnya, bahkan masih berhubungan dengan baik sampai hari ini.

Akhirnya pada suatu hari, mertua dari wanita ini jatuh sakit karena struk dan wanita ini memutuskan untuk berhenti bekerja untuk menjaga beliau. Wanita ini menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada mertuanya yang juga adalah ibu dari suaminya, "Mengapa anda tidak menyetujui pernikahan anak anda dan mantan pacarnya? Apakah karena pacarnya terlalu cantik?"

Mertuanya menggelengkan kepalanya tanda bukan dan beliau berkata, "Mantan pacarnya adalah seorang wanita yang hanya ingin menikmati hidup enak dan tidak akan bisa bekerja sama ketika kehidupan mulai terasa sulit. Seorang istri tidak bisa hanya dinilai melalui penampilan luar saja."

Setelah diselidiki, ternyata perkataan sang mertua benar. Mantan pacar dari pria ini pernah melakukan usaha dan menggunakan nama dari pria ini sebagai jaminan. Namun setelah usaha tersebut gagal, ia tidak berusaha untuk melakukan sesuatu dan meninggalkannya begitu saja.
Pria ini akhirnya kehilangan kepercayaan dan akhirnya setelah 3 tahun berlalu sejak pernikahan antara pria ini dan sang wanita jelek, sang pria menerima pernikahan ini dan mulai berbicara dengan istrinya.
Beberapa tahun kemudian mereka memiliki seorang putri yang sangat cantik. Walaupun demikian, mereka tetap mendengar beberapa cercaan saat mereka berjalan-jalan keluar dari rumah.
Sang pria yang tahu bahwa istrinya cukup tertekan dengan hal ini menjelaskan bahwa walaupun awalnya ia menikah hanya karena ia kesal, akhirnya pria ini tersentuh akan kebaikan hati istrinya. Ia bahkan merasa buruk ketika ia sempat menolak seorang wanita yang sebaik istrinya.

Wanita ini sudah menjalani sebuah kehidupan yang cukup bahagia. Walaupun awalnya ia hidup dengan penuh kesulitan, akhirnya ia memperoleh sebuah keluarga yang bahagia.

Ingin Dicemburui Suami? Katakan 3 Hal ini! Sangat Mengejutkann...!!!

Ada beberapa curhatan yang masuk dari para istri yang mengatakan kekecewaan, kesedihan, serta perasaan tidak berharga karena telah bertahun-tahun mengarungi rumah tangga, tidak pernah merasa sekali pun dicemburui oleh suaminya.


Dari kalangan ibu rumah tangga menyatakan, suaminya tidak cemburu karena memang sang istri sehari semalam kerjanya hanya mengurus anak di rumah, tidak bertemu dengan seorang lelaki pun. Jadi, apa yang perlu dicemburui?

Lain lagi dari kalangan wanita pekerja, suaminya tidak cemburu karena beralasan percaya sepenuhnya pada sang istri, bahwasanya sang istri tidak akan berpaling hatinya pada pria lain. Sehingga, walaupun istri bersolek ke kantor, atau bercanda tawa dengan teman-teman laki-laki maupun perempuan, suami tetap tidak merasakan kecemburuan.

Berbeda dengan laki-laki, para perempuan menilai cinta dalam kerangka emosional (perhatian, cembur, romantisme), sedangkan laki-laki lebih mengekspresikan cinta pada tataran fisik (berhubungan intim, sentuhan).
Para suami perlu menyadari bahwa tidak adanya rasa cemburu adalah bahaya besar dalam rumah tangga, alasannya sebagai berikut:

1. Tidak akan masuk surga, seseorang yang tidak punya rasa cemburu
Sabda Rasulullah saw: “Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga: orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts (Orang yang tidak mempunyai rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” ( HR. Nasai dan Hakim).
Memang haruslah demikian agar seorang mukmin mempunya sifat dan berperangai ilahiyah dan nabawiyah ini. Adapun orang yang tidak mempunyai rasa cemburu, dia tidak dapat menjaga kehormatan Istrinya. Ia acuh tak acuh ketika mendapatkan istrinya bersolek dan memakai parfum ketika akan pergi ketempat umum, memamerkan rambutnya, memperlihatkan tubuhnya/ auratnya, dan berbicara dengan dibuat-buat agar menarik perhatian.
2. Ciri lelaki beriman/ shaleh adalah memiliki rasa cemburu
Sabda rasulullah saw dari Abu Hurairah: “Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu, Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari)
Dari Ibnu Mas’ud ra. Berkata, Sa’d bin Ubadah berkata, “Kalau ketahuan ada seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya.” Bersabda rasulillah saw.: ” Herankah kalian dengan cemburunya Sa’ad itu? Ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi” (HR. Bukhari)

3. Cemburu adalah proteksi untuk rumah tangga
Imam Ibn Qayyim pula berkata:
“Sesungguhnya asal dalam agama adalah perlunya rasa keberatan (protektif) atau kecemburuan ( terhadap ahli keluarga) , dan barangsiapa yang tiada perasaan ini maka itulah tanda tiada agama dalam dirinya, kerana perasaan cemburu ini menjaga hati dan menjaga anggota sehingga terjauh dari kejahatan dan perkara keji, tanpanya hati akan mati maka matilah juga sensitivitas anggota (terhadap perkara haram), sehingga menyebabkan tiadanya kekuatan untuk menolak kejahatan dan menghindarkannya sama sekali.
Duhai suami, perhatikanlah kebutuhan istri untuk dicemburui! Cemburu tanda perhatian, perhatian tanda cinta, itulah yang banyak diyakini oleh para istri. Ketika suami cuek bebek, istri akan merasa tidak dicintai, tidak dihargai.

Apalagi suami yang malah merasa bangga ketika lekuk tubuh istrinya dinikmati pria lain, pipi istrinya dicium oleh pria lain, maka tidak mengherankan jika banyak terjadi kekacauan dalam rumah tangga yang demikian.
Apa yang bisa dicemburui?

Siapa bilang istri di rumah saja tidak ada yang bisa dicemburui? Sepanjang 24 jam istri terbebas memandangi aktor-aktor tampan yang menjadi bintang iklan atau pemeran sinetron di TV, belum lagi penyanyi pria yang memiliki suara merdu yang senantiasa digila-gilai istri.
Tidak kah Anda sebagai suami merasa risih dan cemburu karena istri lebih memilih menghabiskan waktu untuk hal tidak berguna daripada membaca ayat Quran misalnya?
Tidak kah Anda merasa risih dan cemburu melihat istri bergonta-ganti foto profil di sosial medianya sehingga siapa pun bisa melihatnya?

Istri memiliki kebutuhan untuk dicemburui, ketika suami tidak memenuhinya, dikhawatirkan akan terjadi masalah yang lebih besar dalam rumah tangga. Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya.  (pelangimuslim.com)

Ya Allah...... Bocah 8 Tahun Meninggal Di Tangan Suaminya saat Malam Pertama

Seorang anak perempuan asal Yaman yang masih berusia delapan tahun meninggal ditangan suaminya yang berusia 40 tahun di malam pernikahannya.
 

Bocah malang ini meregang nyawa pada malam pernikahannya setelah menderita lukaakibat trauma seksual. Hal ini membuat para aktivis hak asasi manusia di Libanon menyerukan penangkapan suaminya.

Kejadian serupa sering terjadi, United Nations Population Fund (UNFPA) melaporkan
bahwa lebih dari 140 juta anak perempuan sudah menjadi pengantin sebelum usia mereka menginjak 18 dan 50 juta anak perempuan di bawah usia 15 tahun telah menikah sejak 2011.

Lebih dari seperempat anak perempuan di Yaman menikah sebelum usia mereka 15 tahun. Mereka tidak hanya kehilangan akses untuk mendapatkan kesehatan dan pendidikan, pengantin anak ini biasanya mengalami kekerasan fisik, emosional dan seksual dalam pernikahan mereka yang dipaksakan.
Pada bulan Februari 2009, Pemerintah Yaman menetapkan usia minimum untuk menikah pada 17 tahun. Namun, sayangnya, peraturan itu dicabut setelah anggota parlemen yang lebih konservatif menyebutkan hal tersebut tidak Islami.  (pelangimuslim.com)

Benarkah Rasulullah Pernah Menyebut Bangsa Indonesia?

Tatkala salah satu guru Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Al-'Allamah al-'Arif billah Syaikh Utsman bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah saw., tiba-tiba beliau diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah swt. dapat berjumpa dengan Rasulullah saw.


Di belakang Nabi Muhammad saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”Rasulullah saw. pun menjawab: “Mereka adalah umatku yang sangat aku cintai.”Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”Rasulullah saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”Akhirnya, guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jama’ah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.” (Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).

Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki Merangkul Mbah Hasan Mangli Magelang


Bukti kecintaan as-Sayyid Muhammad al-Maliki kepada orang Indonesia adalah dengan membangunkan Pesantren khusus untuk orang Indonesia di Mekkah. Dan beliau sangat senang dan bahagia apabila ada orang/ulama Indonesia yang menyempatkan bersilaturrahim di rumahnya. Bahkan beliau sering memberikan buah tangan (hadiah) kepada orang/ulama. (pelangimuslim.com)

Sabtu, 12 Maret 2016

Baca Ini Kalau Berani! , Kisah Nyata Dahsyatnya Azab Bagi Anak yang Durhaka kepada Ibunya

Sebut saja namanya Karta. Ia telah menikah dengan wanita pilihannya. Wajahnya cantik. Namun sayang, hatinya tak secantik wajahnya. Karta mulai terpengaruh dengan istrinya dan hampir selalu menurutinya. Dari sinilah kisah tragis itu dimulai.
ilustrasigoogle.com
Selain Karta dan istrinya, di rumah itu juga tinggal ibunya. Sebelumnya, Karta bersikap baik pada ibunya. Tapi perlahan, sang istri men-‘cuci otak’-nya.
Suatu hari, sepulang Karta dari tempat kerja, istrinya mengadu. “Mas, ibu itu bagaimana sih. Kerjanya cuma jalan-jalan ke rumah tetangga. Nggak mau bantuin aku.” Karta langsung termakan kata-kata sang istri. Dicarinya ibunya.
“Ibu, ibu sukanya ke main ke rumah tetangga ya. Nggak mau mbantu menantu ibu.”
“Siapa yang bilang begitu. Ibu itu yang ngepel dan nyapu rumah ini, Karta. Ibu yang mencuci. Dan makanan yang kamu makan itu, itu juga ibu yang masak. Ibu memang ke rumah tetangga, tapi itu cuma sebentar. Untuk istirahat. Kalau istirahat siang-siang di rumah ini, ibu bisa dimarahi istrimu…”
Mendengar penjelasan itu, bukannya minta maaf, Karta malah tidak mempercayainya. “Ah, ibu alasan saja.”
Hari-hari berikutnya, hubungan antara Karta dan ibunya tak kunjung membaik. Apalagi hubungan antara ibu dengan istri Karta, semakin memanas. Hingga suatu malam, setelah Karta sampai di rumah, sang istri memintanya mengambil keputusan yang sangat sulit.
“Mas, aku sudah tidak betah lagi sama ibu. Aku dan ibu tidak bisa lagi tinggal dalam satu atap. Sekarang Mas pilih, aku yang pergi atau ibu yang keluar dari rumah ini,” kata istri Karta dengan nada tinggi. Karta bingung. Ia tidak tega mengusir ibunya, tetapi ia juga tidak sanggup berpisah dari istrinya.
“Kenapa seperti itu Dik. Aku sangat mencintaimu, aku tak mungkin hidup sendiri tanpamu. Tapi ibu, ia tidak punya siapa-siapa. Kalau ia pergi, pergi ke mana? Kasihan dia”
“Enggak Mas. Malam ini juga kamu harus putuskan. Ibu yang pergi atau aku yang pergi.” Luluh juga hati Karta di depan istrinya. Entah syetan apa yang merasukinya, ia pun melangkah ke kamar ibunya.
“Masya Allah, benarkah kamu mau mengusir ibu ini, Karta?” tanya ibu setengah tak percaya saat mendengar Karta memintanya pergi dari rumah.
“Iya, Bu. Ini demi kebaikan rumah tangga kami.”

“Kamu tega, Karta,” orang yang namanya dipanggil hanya diam, “kalaupun kamu mengusirku, tunggulah besuk pagi. Tengah malam begini, ibu harus ke mana?”
Karta terdiam. Ia tak menjawab. Tapi keputusannya telah bulat.
Beberapa waktu kemudian, ibu keluar dengan tas di tangannya. Tidak semua barangnya bisa dibawa. Ia melangkah berjalan di tengah malam, sambil air mata terus menetes membasahi pipinya. Sebagai seorang ibu, ia sungguh sangat kecewa. Sakit hatinya. Diusir oleh anak sendiri yang lebih mementingkan istri tak berakhlak daripada ibunya. Dalam kondisi itu, sang ibu pun berdoa.
“Ya Allah, hatiku sakit atas perlakuan ini. Anakku sendiri mengusirku, padahal aku yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkannya. Ya Allah, aku tidak ridho padanya. Aku haramkan seluruh air susu yang diminumnya sejak bayi hingga membentuknya seperti saat ini.” 
Doa seorang ibu yang didurhakai, doa di tengah malam, dalam kondisi hujan rintik-rintik, ketiga faktor mustajabnya doa itu bertemu.
Keesokan harinya, Karta merasakan seluruh tubuhnya sakit. Kulitnya mulai gatal-gatal. Makin lama, kulitnya seperti melepuh. Hari-hari berikutnya lepuhan itu mengeluarkan nanah dengan bau yang menyengat. Sampai-sampai, tetangga yang menjenguknya pun tidak berani mendekat. Berbagai upaya medis tak juga membuatnya membaik. Karta menyadari bahwa ini mungkin karena kesalahannya mengusir ibunya sendiri di malam itu. “Tolong carikan ibuku, aku ingin minta maaf. Sakitku ini karenanya,” pintanya pada seseorang.
“Tidak. Biar Karta merasakan sakit itu. Sakitnya hatiku diusir lebih sakit dari apa yang dirasakan Karta,” jawab sang ibu saat ditemui pesuruh Karta, “aku tak mau kembali ke rumah itu.”
Beberapa hari kemudian, Karta pun meninggal. Begitu busuknya bau Karta, sampai-sampai modin setempat tidak mau memandikannya sendiri. Ia menyewa orang untuk memandikan Karta. Waktu meninggalnya Karta hampir bersamaan dengan meninggalnya orang lain di kampung yang sama. Sehingga tersedialah dua galian untuk memakamkan mereka. Dan baru saja Karta dimakamkan, keributan terjadi.
“Ini seharusnya makam untuk saudara saya, kenapa ditempati,” kata seseorang yang terkejut melihat galian makam untuk saudaranya telah terisi.
“Maaf pak, kami tidak tahu. Karena sudah terlanjur, sekali lagi kami minta maaf. Mohon almarhum dimakamkan di galian satunya Pak, kan sama-sama makamnya”
“Tidak bisa! Ini sudah kita pesan liang lahatnya dekat dengan anggota keluarga yang meninggal sebelumnya. Kalau di sana kan jadi terpisah. Kami tidak mau. Harus dibongkar”
Karena tidak bisa diajak kompromi, akhirnya warga pun mengalah untuk membongkar kembali makam Karta. Anehnya, saat makamnya dibongkar, mereka mendapati kain kafan Karta telah berubah warna; coklat keabu-abuan. Tubuhnya juga tampak lebih tipis. Dan begitu dibuka, mereka terkejut bukan main. Jenazah Karta berubah warna dan bentuk, seperti hangus terbakar. Demikian dahsyatnya azab bagi anak yang durhaka kepada ibunya. Azab pedih langsung terjadi di dunia dan lebih pedih lagi saat berada di alam barzah.  [Kisahikmah.com]
*Disarikan dari ceramah KH. Zubairi Rahman, Pengasuh Program Keluarga Sakinah – Suara Giri FM